simple hit counter
Pantura

Ecoton dan 25 Orang Giat Brand Audit Sampah Popok dan Plastik di Kamal Madura

×

Ecoton dan 25 Orang Giat Brand Audit Sampah Popok dan Plastik di Kamal Madura

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2022 04 24 at 18.21.31 - Ecoton dan 25 Orang Giat Brand Audit Sampah Popok dan Plastik di Kamal Madura
Ecoton, River Warrior, Co Ensis, Brigade Evakuasi Popok dan HIMASURA melakukan kegiatan Brand audit Desa Tanjungan, Kecamatan Kamal,Kabupaten Bangkalan, Madura, Minggu (24/4/2022)./ Foto: bram

PORTALSURABAYA.COM – Sekitar 25 Orang yang terdiri dari Beberapa Komunitas diantaranya Ecoton, River Warrior, Co Ensis, Brigade Evakuasi Popok dan HIMASURA melakukan kegiatan Brand audit Desa Tanjungan, Kecamatan Kamal,Kabupaten Bangkalan, Madura, Minggu (24/4/2022).

Kegiatan ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah yang ada di Desa Tajungan, juga untuk mengetahui jenis produk apa saja yang paling berkontribusi dalam pencemaran sampah.

Dari kegiatan ini, ditemukan komposisi sampah Popok dan Masker sebanyak 40%, Kresek dan Plastik Polos 30%, Plastik In Bergambar 30% dan Kertas Duplek 30%.

Tonis Afrianto dari Tim Zero Waste Cities Ecoton mengatakan bahwa kegiatan brand audit ini adalah kegiatan yang sering di lakukan di beberapa lokasi. Kecamatan Kamal menjadi tempat yang saat ini di kunjungi, sebab lokasi dekat dengan pantai dan laut.

“Seperti yang kita ketahui sampah-sampah yang berada di Mangrove ini adalah sampah yang berasal dari sungai sungai di wilayah kota bangkalan dan akhirnya mereka akan terbuang di laut melalu muara,” katanya.

Baca Juga: Unik, 35 Keluarga Ikuti Kemah Program Dakwah Ramadan di Gresik

Saat ini lanjut Tonis, pihaknya berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik dan Untuk selanjutnya kami ingin para produsen untuk bertanggung jawab dan turut andil dalam pencemaran sampah .

” Saat ini kami telah berkoordinasi dengan pihak Pemda untuk melakukan pengolahaan sampah agar menjadi baik. Juga kami ingin para produsen bertanggung jawab dalam pencemaran sampah ini,” ujarnya.

Lalu hal yang sama diungkapkan Daru Setyorini Manager Program Ecoton yang menyebut bahwa produsen harus bertanggung jawab atas produk yang dihasilkannya sesuai dalam amanat pasal 15 Undang Undang 18 Tahun 2008.

“Karena itu, solusi yang kami dorong adalah menarik Kembali sampah yang sudah dihasikan, Produsen membuat sarana pengumpulan sampah. Tidak lagi menggunakan sachet, karena sachet merupakan sampah yang susah untuk di daur ulang,” jelas pemuda 29 tahun ini.

Baca Juga : Operasi Ketupat Semeru 2022, Ratusan Personel Polres Gresik dan Personel TNI Disiagakan

Kemudian untuk mengganti sistem distribusi produk dengan sistem refill atau isi ulang, masyarakat dapat membeli produk dengan membawa wadah sendiri dan tidak mengasilkan sachet.

“masyarakat bisa membeli produk dengan membawa wadah sendiri atau bisa isi ulang dan ini akan sangat bagus,” kata Danu.

Ditempat yang sama, Dhito Maulana mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Trunujoyo Madura menyebutkan plastik-plastik yang berada di lingkungan kemudian akan terpapar oleh matahari dan terfragmentasi menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik.

“Setelah melakukan menimbangan dan penghitungan sampah yang sudah kami lakukan ditemukan adalah TOP Brand yang sudah menjadi konsumsi rutin masyakarat sekitar seperti Wings 31%, Indofood 24%, Forisa 20%, Mayora 13% dan Frisian Flag 12%,” ungkapnya.**

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *