simple hit counter
Lifestyle

Tenun Gedog Menuju Panggung Paris Fashion Week 2022

×

Tenun Gedog Menuju Panggung Paris Fashion Week 2022

Sebarkan artikel ini
IMG 20220126 133654 01 scaled - Tenun Gedog Menuju Panggung Paris Fashion Week 2022
Karya Angel Wina, salah satu siswa La Salle College, yang akan ditampilkan di runway Paris Fashion Week 2022 Maret mendatang. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Indonesia dikenal akan kekayaan budaya dan alamnya. Salah satunya kain Nusantara yang banyak digemari semua kalangan.

Salah satu kekayaan inilah yang akan ditunjukkan kepada dunia internasional lewat perhelatan Paris Fashion Week 2022 Maret mendatang. Tenun Gedog khas Tuban menjadi kain Nusantara pilihan para siswa program fashion design LaSalle College Surabaya untuk tampil di panggung runway Paris Fashion Week 2022.

Patrick SML, salah satu dosen LaSalle College Surabaya mengungkapkan, dipilihnya tema tokoh mitologi dalam cerita rakyat Indonesia, bertujuan agar para desainer muda ini dapat membawa budaya Indonesia ke kancah internasional.

“Saya ingin mengampanyekan kebudayaan Indonesia lewat ajang fashion internasional. Paris Fashion Week ini menurut saya adalah wadah yang tepat. Bisa mengajak para siswa LaSalle untuk unjuk bakat sekaligus mengenalkan budaya Indonesia supaya bisa dinikmati masyarakat internasional,” jelas Patrick.

Patrick lantas menuturkan, konsep mitologi tokoh cerita rakyat Indonesia direpresentasikan melalui kain wastra Nusantara yakni Tenun Gedog dari Tuban. Melalui Tenun Gedog ini, Patrick berharap budaya Indonesia bisa makin dikenal.

“Sebagai upaya untuk memperkaya dan menonjolkan budaya Indonesia yang disampaikan, para siswa diminta untuk menggunakan Tenun Gedog di setiap tampilan koleksinya,” tukasnya.

IMG 20220126 133802 01 - Tenun Gedog Menuju Panggung Paris Fashion Week 2022
Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

10 siswa fashion design LaSalle College Surabaya akan mempersembahkan hasil desainnya dalam kategori ready to wear. Tema yang digunakan dalam 10 karya tersebut adalah Indonesian Folklore, yaitu cerita rakyat Indonesia. Angel Wina (20) misalnya, yang akan menampilkan sosok Ken Dedes.

“Saya menampilkan sosok Ken Dedes yang merupakan Ratu pertama dari Kerajaan Singosari. Di zamannya, Ken Dedes menjadi ratu tercantik yang digilai banyak kaum pria,” jelas Angel kepada awak media beberapa hari yang lalu.

Tokoh Ken Dedes ini kemudian menginspirasi Angel untuk membuat look busana yang feminim dan cantik.

Angel membuat bustier dress dengan look feminim untuk merepresentasikan sosok Ken Dedes yang cantik dan anggun. Dress ini menonjolkan siluet seorang perempuan. Pada bagian atas Angel memakai Tenun Gedog Tuban.

Angel juga menambahkan aksen sleeve rajut dengan gabungan beberapa warna earth tone untuk membuat bagian lengan lebih bervariasi.

Sleeve rajut tersebut disusun mulai setengah lengan atas hingga menutupi sebagian telapak tangan. Sleeve ini sengaja dibuat untuk memberikan sentuhan yang unik dan berbeda.

“Untuk menambah kesan feminim di bagian bawah, saya mengombinasikan rok dengan kain berbahan tile. Sehingga, siluet kaki lebih kelihatan dan jenjang,” imbuh Angel.

Tenun Gedog sendiri merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang berasal dari Tuban. Keistimewaan kain ini adalah dari cara pembuatannya. Tenun Gedog dibuat atau ditenun menggunakan tangan, sehingga setiap helai kain memiliki nilai yang berharga.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *