simple hit counter
Brantas

Tak Ikuti Tes, 41 Peserta CPNS Kota Mojokerto Gugur

×

Tak Ikuti Tes, 41 Peserta CPNS Kota Mojokerto Gugur

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Ika Puspitasari saat meninjauk pelaksanaan tes SKD di Graha Bina Sehat PPNI, Jalan Raya Jabon, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/10/2021)./ Foto: Bram
Wali Kota Ika Puspitasari saat meninjauk pelaksanaan tes SKD di Graha Bina Sehat PPNI, Jalan Raya Jabon, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/10/2021)./ Foto: Bram

PORTALSURABAYA.COM – Puluhan peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemerintah Kota Mojokerto formasi tahun 2021 dinyatakan gugur lebih awal.
Mereka dinyatakan tak lolos ke tahap berikutnya lantaran tak hadir mengikuti tes seleksi di Graha Bina Sehat PPNI, Jalan Raya Jabon, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/10/2021).

Tercatat hingga saat ini, pada pelaksanaan sesi pertama dan kedua di hari pertama SKD Pemkot Mojokerto sudah terdapat 41 pendaftar dari 470 peserta yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

Sementara, total peserta seleksi dari tiga sesi dihari ini sebanyak 705 orang. Sedangkan total peserta secara keseluruhan mencapai 1.878 orang selama dilaksanakannya Tes SKD CPNS tiga hari kedepan.

Kepala Kantor Regional II Badan Kepagawaian Nasional (BKN) Heru Purwaka menjelaskan untuk setiap sesi di Kota Mojokerto mencapai 235 peserta. Dari ratusan peserta itu terdapat beberapa yang tidak hadir, dengan berbagai macam alasan hingga tak ada konfirmasi kehadiran sama sekali.

“Untuk setiap sesi di Kota Mojokerto ada 235 orang, tapi ada yang belum bisa hadir dengan alasan tidak dapat izin dari kantor. Sehingga tidak bisa meninggalkan tempat kerjanya, atau ada hal lain-lain. Otomatis dianggap gugur,” ucap Heru.

Sementara, Wali Kota Mojokerto terus memberikan motivasi untuk ribuan peserta yang mengikuti SKD CPNS Pemkot Mojokerto. Lantaran, peluang lulus untuk memenuhi kuota kebutuhan Pemkot Mojokerto sangat kecil sekali.

Setiap satu peserta, lanjut Ning Ita harus berjuang menghadapi 180 peserta lainnya dalam uji kompetensi dan kejujuran kali ini. Artinya peluang lolos 1:180 sangat kecil, karena banyak yang memperebutkan.

“Ini adalah kompetensi adu kecerdasan, dan keberuntungan. Otomatis yang di sini adalah orang-orang yang terbaik. Semoga yang ikut SKD diberikan kejernihan berfikir, dari yang baik terpilih yang terbaik untuk memegang kendali di pemerintah nantinya,” ucap Ning Ita.

Pemimpin perempuan pertama Kota Mojokerto ini menegaskan agar semua peserta menjaga integritas, profesional kejujuran jangan sampai tercemar. Utamanya tidak mempercayai ajakan atau janji oknum-oknum yang memberikan embel-embel lulus Tes SKD CPNS kali ini.

Lantaran, rekrutmen formasi CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto sudah sejak lama menggunakan sistem CAT BKN. Sebagai wujud reformasi birokrasi agar bisa mendapatkan ASN yang berintegritas nantinya.

“Metode ACT ini mengedepankan kejujuran dan kemampuan pribadi. Jangan percaya oknum yang menjanjikan semua bisa dibantu, soalnya semuanya sudah sistem. Tidak ada lagi titipan, murni hasil kerja pribadi,” pungkasnya.* (Susan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *