simple hit counter
Surabaya

Pemkot Surabaya gandeng Baznas Tebus Ijazah Siswa SMA Sederajat Senilai Rp 1,7 Miliar

×

Pemkot Surabaya gandeng Baznas Tebus Ijazah Siswa SMA Sederajat Senilai Rp 1,7 Miliar

Sebarkan artikel ini
IMG 20220615 WA0001 - Pemkot Surabaya gandeng Baznas Tebus Ijazah Siswa SMA Sederajat Senilai Rp 1,7 Miliar
Pemkot Surabaya gandeng Baznas tebus ijazah siswa SMA sederajat senilai Rp 1,7 Miliar, Selasa (14/6/2022). Foto: Humas Pemkot Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Berbagai permasalahan di kota Surabaya terus diupayakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satunya di bidang pendidikan lewat program tebus ijazah untuk siswa jenjang SMA/sederajat.

Untuk penyelesaiannya, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya.

Mochammad Hamzah, Ketua Baznas Kota Surabaya mengatakan, terdapat 729 siswa dari 25 sekolah jenjang SMA/SMK/MA di Surabaya yang ditebus ijazahnya. Angka ini membengkak dari target awal yakni 300an siswa.

“Ini ada 729 siswa yang kita tebus ijazahnya dengan total nominal Rp 1,7 miliar. Ini nilai rupiahnya, Alhamdulillah kita negosiasi dengan sekolah akhirnya dapat potongan,” jelas Hamza di sela pelaksanaan program tebus ijazah, Selasa (14/6/2022).

Lebih lanjut dikatakan Hamzah, potongan yang diperoleh dari sekolah sebesar 25 persen dan akan diberikan kepada siswa lain di luar 729 siswa yang ditebus ijazahnya kemarin.

“Potongan 25 persen ini nanti kita berikan ke siswa yang belum tercover di 729 siswa ini. Ternyata masih banyak siswa, khususnya dari sekolah swasta yang belum mendapatkan ijazahnya,” tukasnya.

IMG 20220614 WA0030 - Pemkot Surabaya gandeng Baznas Tebus Ijazah Siswa SMA Sederajat Senilai Rp 1,7 Miliar
Mochammad Hamzah, Ketua Baznas Kota Surabaya.

Diungkapkan Hamzah, pandemi Covid-19 menjadi salah satu sebab siswa memiliki tunggakan di sekolah sehingga tidak mendapatkan ijazahnya ketika lulus.

“Mungkin karena dampak pandemi ya. Dia masuk di sekolah yang mahal kemudian dan karena terdampak pandemi orang tuanya tidak mampu membayar atau ada orang tuanya yang meninggal karena Covid-19,” jelasnya.

Rata-rata tunggakan siswa yang ditebus ijazahnya, lanjut Hamzah, berkisar di bawah Rp 5 jutaan. Namun ada juga siswa yang tunggakannya mencapai Rp 9 juta rupiah.

“Mereka rata-rata terkendala biaya untuk bisa mendapatkan ijazahnya,” imbuh Hamzah.

Adapun persyaratan siswa yang ditebus ijazahnya oleh Baznas Surabaya, pertama masuk dalam keluarga MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Kedua, masuk kategori syar’i, yakni fakir miskin.

“Fakir miskin itu misalnya hari ini dia bekerja kemudian karena kena Covid-19 meninggal dunia dan Ibunya tidak bekerja. Kita ada tim survei untuk outreach. Tapi yang utama tetap yang MBR,” tandasnya.

Bantuan tebus ijazah ini merupakan hasil Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya serta masyarakat. Baznas mampu menghimpun zakat rata-rata setiap bulannya sebanyak Rp 1,4 hingga Rp 2 miliar.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *