simple hit counter
Pantura

Sepi Penumpang, Bus Damri Bantuan Pemkab di Bawean Dicarterkan

×

Sepi Penumpang, Bus Damri Bantuan Pemkab di Bawean Dicarterkan

Sebarkan artikel ini
Warga Pulau Bawean sedang menikmati transportasi bus Damri, Sabtu (25/9/2021)./ Foto: Ist
Warga Pulau Bawean sedang menikmati transportasi bus Damri, Sabtu (25/9/2021)./ Foto: Ist

PORTALSURABAYA.COM – Bantuan dua bus Damri untuk warga di Pulau Bawean untuk menunjang sarana transportasi masih belum efektif. Kendati tarif untuk penumpang sudah ditentukan sejak awal September ini tapi masih sepi penumpang.

Dari kapasitas angkut bus 20 orang hanya terisi 5-8 penumpang tiap hari. Karena itu, dua bus Damri sering digunakan untuk akses carteran (sewa) oleh masyarakat Bawean.

Koordinator Damri Bawean Syafiuddin mengatakan, terhitung sejak empat bulan lalu diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Dua bus yang mempunyai rute keliling Bawean ini masih belum diminati masyarakat.

“Hanya ada 5 sampai 8 penumpang saja, dari 20 kapasitas dari bus, itu pun dari penumpang kapal yang rutenya ke Kecamatan Tambak,” ungkapnya.

Syafiuddin menjelaskan karena masih sepi penumpang itu, dua bus bantuan Pemkab Gresik ini lebih sering digunakan untuk carteran atau sewa, dengan tarif yang berbeda antara Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

“Kalau ke Sangkapura Rp 250 ribu, ke Tambak Rp 350 ribu, dan untuk carteran keliling Bawean atau seharian Rp 450 ribu. Semua tarif ditentukan pihak Damri Surabaya. Kita melakukan tarif sesuai petunjuk dari Kantor,” bebernya.

Kemudian pria yang sering disapa Syafik itu mengatakan jika tarif umum untuk penumpang yakni Rp 10 ribu, dari Pelabuhan Sangkapura ke Tambak Rp 25 ribu. Sedangkan tarif untuk Pelajar sebesar Rp 5 ribu.

Kendati demikian, menurut Syafik patut disayangkan dari dua Damri ini tidak berjalan setiap hari. Bahkan hanya berjalan saat ada penumpang dari kapal di Pelabuhan.

“Untuk tarif umum Rp 10 ribu, pelajar Rp 5 ribu. Dari Pelabuhan Sangkapura ke Tambak Rp 25 ribu.
Kemarin saja seharian keliling Bawean tidak ada penumpang,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Tursilowanto Hariogi mengakui apabila dua unit angkutan di Bawean belum bisa maksimal. Salah satunya terdampak PPKM. Namun menurutnya, untuk pengguna dari kalangan masyarakat dan pelajar masih ada. “Untuk wisatawan sangat sepi,” ujarnya.

Terkait pengajuan subsidi, Tursilo mengaku sejauh ini belum menerima informasi terbaru dari Kementrian Perhubungan. Yang jelas, Pemkab Gresik telah mengajukan pemberian subsidi terhadap angkutan perintis yang beroperasi tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *