simple hit counter
Gresik

Rawat Tradisi Ukhuwah Islami, Pemkab Gresik dan MUI Gelar Konsolidasi Kebangsaan

×

Rawat Tradisi Ukhuwah Islami, Pemkab Gresik dan MUI Gelar Konsolidasi Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2022 08 20 at 14.11.46 1 - Rawat Tradisi Ukhuwah Islami, Pemkab Gresik dan MUI Gelar Konsolidasi Kebangsaan
Rawat Tradisi Ukhuwah Islami, Pemkab Gresik dan MUI Gelar Konsolidasi Kebangsaan di aula Masjid Agung, Sabtu (20/8/2022). / (Foto: Bram/portalsurabaya.com)

PORTALSURABAYA.COM – Dalam rangka rawat tradisi ukhuwah islami dalam bingkai moderasi untuk Gresik kota santri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik gelar kegiatan Silaturrahim Ulama & Konsolidasi Kebangsaan. Dilaksanakan di aula Masjid Agung Syekh Maulana Malik Ibrahim Gresik, kegiatan kali ini sukses digelar pada, Sabtu (20/8/2022).

Dihadiri langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Forkopimda Kabupaten Gresik, Anggota DPRD Gresik, Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma’ruf, Ketua MUI Gresik Mansyur Shodiq, Kemenag Gresik, PCNU Gresik, Muhammadiyah Gresik, Pimpinan Daerah LDII, Pimpinan Daerah DMI, Ketua AKD, Pimpinan MUI Kecamatan se Kabupaten Gresik, Perwakilan BEM se Kabupaten Gresik, serta para organisasi sosial kemasyarakatan bersama banom, dan tokoh masyarakat dan agama Kabupaten Gresik yang lain.

Mansyur Shodiq selaku ketua MUI Gresik, katakan bahwa pertemuan ini merupakan salah satu bentuk dari memperkuat ukhuwah Islamiyah dalam lingkungan sekitar. Dalam kaitannya dengan Gresik Kota Santri, Ia katakan bahwa MUI Gresik merupakan pembimbing dan pelayan umat yang miliki tugas untuk menjaga agama dan umat yang sekaligus jadi mitra pemerintah.

“Tentu MUI kab Gresik sebagai pembimbing dan pelayan umat yang memiliki tugas menjaga agama, menjaga umat yang sekaligus menjadi mitra pemerintah” ucapnya.

Baca Juga:Gelar Khitan Massal, Wali Kota Surabaya: Bentuk Kepedulian Sosial dan Toleransi!

Mansyur juga singgung tentang peranan dari pemerintah yang sejatinya sudah ditunggu sejak lama dalam mempertahankan Gresik Kota Santri saat ini. Dimana banyak benturan dari mulai modernisasi dan industrialisasi.

“Tentu ditunggu peran dan fungsinya untuk bisa mempertahankan sekaligus memperkokoh Gresik Kota Santri ditengah-tengah gencarnya industri” ujar ketua MUI Gresik itu.

Dari sini dapat dilihat salah satu tujuan dari diadakannya kegiatan kali ini adalah sebagai upaya merawat tradisi islam di kota Gresik sekalian menegaskan kalau Gresik merupakan kota santri yang berhias iman islam.

Tak lupa Wabub Gresik Bu Min yang saat itu berikan sambutan, ucapkan terimakasih mewakili pemerintah kabupaten Gresik atas peran serta dari MUI Gresik yang turut serta dalam menjaga dan memberdayakan umat beragama di lingkungan Kabupaten Gresik.

“Di kabupaten Gresik ini banyak wadah organisasi Islam, dan MUI yang sebagai jembatan ini bisa menyambungkan satu sama lain sehingga antara organisasi Islam di Kabupaten Gresik ini tidak pernah ada kesalahpahaman yang menyebabkan sesuatu yang tidak baik” ucap Bu Min

Bu Min juga ajak seluruh organisasi yang hadir untuk terus komunikasi dan jalin kerjasama satu sama lain demi terciptanya masyarakat Gresik yang aman dan tentram. Terutama organisasi kepemudaan yang mana menurutnya dijaman sekarang rasa memiliki terhadap agama dan negara mulai berkurang.

Baca Berikutnya:Liga 2 Kick Off 28 Agustus, Gresik United di Wilayah Tengah

Ia juga berharap kedepannya ajaran keagamaan dan kenegaraan dapat lebih dipersatukan lagi sehingga tidak menimbulkan singgungan dan dapat mempersatukan masyarakat terutama para pemuda yang nantinya jadi pemimpin masa depan.

“Ajaran dari negara yang biasanya dilewatkan bisa disatukan dengan ajaran agama agar tidak bersinggungan satu sama lain, sehingga anak muda di Kabupaten Gresik ini dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa ini” ujar Bu Min.

Aminuddin Ma’ruf selaku Stafsus Presiden juga ingatkan dalam materinya bahwa pemerintah dan MUI harus sejalan, harus saling beriringan dalam hadapi persoalan apapun dan saling mengawal satu sama lain. Fungsinya agar tidak terjadi kesalahpahaman sehingga timbul gesekan-gesekan yang tidak perlu.

“Tidak bisa pemerintah berjalan sendiri harus tetap dikawal oleh para kiai para ulama yang ada di organisasi-organisasi baik NU, Muhammadiyah, LDII dan semua yang tergabung dalam majelis ulama Indonesia” tandasnya.

Bupati Gresik Gus Yani menambahkan dan menyetujui bahwa peran MUI sangat dibutuhkan dalam jaga stabilitas kemasyarakatan di era teknologi 5.0 ini. Ia harapkan MUI dapat terus kompak dan bawa semangat beragama dimasa depan.

“Mudah-mudahan dengan kekompakan peran MUI ditengah kemajuan teknologi ini bawa hal-hal positif” harapnya.

Tak lupa Gus Yani juga ajak untuk lebih jauh memaknai kemerdekaan kali ini dalam korelasinya dengan kebangsaan. Jangan sampai anak muda sekarang hanya sekedar memperingati tanpa pernah memaknai.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *