simple hit counter
More

Menunggu 22 tahun, Kesabaran Seorang Perempuan Berbuah ke Baitullah

×

Menunggu 22 tahun, Kesabaran Seorang Perempuan Berbuah ke Baitullah

Sebarkan artikel ini
IMG 20220607 WA0038 - Menunggu 22 tahun, Kesabaran Seorang Perempuan Berbuah ke Baitullah
Eka En K sabar menunggu 22 tahun untuk bisa naik haji. Foto: Humas Kemenag Jatim

PORTALSURABAYA.COM – Haji merupakan panggilan Ilahi. Kalau sudah waktunya berangkat, maka tak ada satu pun yang dapat menghalanginya. Ungkapan tersebut kiranya tepat disematkan pada wanita kelahiran Magetan 50 tahun silam ini.

Eka En K, jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 ini tak berharap banyak bisa berangkat haji usai kegagalannya menunaikan ibadah haji 22 tahun silam.

Pasalnya, kondisi ekonomi yang ia jalani bersama suami dan keempat anaknya saat ini jauh dari kata berlebih.

“Saya itu seringnya, buat makan besok saja belum tahu apa yang bisa dimakan,” ujar perempuan yang menamatkan pendidikan sarjananya pada salah satu kampus swasta di Malang.

Kaji Bejo, akhirnya menjadi panggilan orang sekitarnya ketika tahu Eka akhirnya pergi menunaikan rukun Islam kelima. Betapa tidak, dalam hitungan satu bulan pengurusan, kerinduannya pada Baitulloh akan segera terobati.

Eka sebagai anak tunggal di keluarganya, menjadi satu-satunya ahli waris pengganti haji Ibunya yang sudah sepuh dan tidak layak terbang dari sisi kesehatan.

Diantara rasa gembira dan sedih meninggalkan Ibunya yang masih sakit dan membutuhkan perawatan, wanita paruh baya ini pun akhirnya berangkat dan tiba di Embarkasi Surabaya pada Senin (6/6/2022) malam.

Tanpa berbekal uang sepeser pun dari rumah, mantan Sekretaris pada salah satu desa di Magetan ini tak pernah menampakkan wajah murungnya.

“Saya dikasih sangu sama tamu-tamu saya, anak saya, tapi tidak saya bawa. Malah saya tidak bawa dompet. Tidak masalah, niat saya itu ibadah, itu saja,” tutur wanita yang biasa kerja serabutan sebagai sopir carter, manol, maupun buruh tani ini.

Menantu dari kyai desa ini lantas menceritakan kegagalannya berangkat haji beberapa waktu silam. Pada 2000, saat Eka masih menjadi sekretaris desa, ia digaji dengan mengelola tanah bengkok. Tanah tersebut lantas ia sewakan selama setahun dan mendapatkan uang sebesar empat juta rupiah.

“Uang itu saya depositokan untuk daftar haji. Padahal waktu itu, biaya haji masih sekitar 8 atau 10 jutaanlah,” tutur Eka mengenang masa lalunya.

Tak berselang lama, seorang memerlukan bantuan pinjaman kepadanya. Jiwa tidak teganya pun berpihak pada sang peminjam. Uang deposito yang sudah ia gadang-gadang untuk biaya haji pun akhirnya berpindah tangan.

“Ternyata uangnya tidak dikembalikan. Padahal saya sudah beli baju putih, mukenah. Saking sedihnya, rindu saya tertunda, saya kasihkan baju putih saya pada orang. Cuma mukenahnya saya sisakan, saya pakai sholat tiap hari raya, dan sekarang saya bawa pergi haji,” ujarnya sambil terisak.

Ujian pun terus bertubi usai itu. Tak hanya ujian ekonomi, kehamilan anak ketiga pun membuatnya harus sering masuk keluar rumah sakit yang mengakibatkan sang bayi meninggal di usia 3 hari.

Pun menjelang keberangkatan. Ia juga diuji kondisi kedua orang tuanya yang sering sakit dan membutuhkan perawatan ekstra Eka sebagai anak tunggal. Tak ketinggalan ujian sakit pada anak bungsu dan suami tercintanya.

Namun, dibalik semua ujian yang ada, Allah menyiapkan hadiah indah yang telah lama diimpikan istri dari guru ngaji ini. Berangkat haji ke Baitulloh, yang juga menjadi impian banyak umat Islam dunia.

“Masih di Asrama Haji saja, saya sudah diperlakukan seperti raja. Makannya enak pakai lauk daging, tinggal makan, tidurnya di sofa nyaman pula kamarnya. Padahal saya di rumah itu, makannya tahu tempe,” ujarnya sambil tersenyum merekah.

Perempuan yang menguasai ilmu bela diri ini yakin, dibalik ujian dan kesusahan yang ada, pasti tersimpan kebaikan dan hadiah yang indah.

Setibanya di tanah haram yang mustajabah nanti, ia akan memohon kepada Allah agar keluarganya yang sedang diuji kesehatannya segera pulih sehat kembali.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *