simple hit counter
Lifestyle

Lezatnya Nasi Bukhari dan Lamb Masala untuk Buka Puasa di Hotel Santika Premiere Gubeng

×

Lezatnya Nasi Bukhari dan Lamb Masala untuk Buka Puasa di Hotel Santika Premiere Gubeng

Sebarkan artikel ini
IMG 20230323 174953 02 scaled - Lezatnya Nasi Bukhari dan Lamb Masala untuk Buka Puasa di Hotel Santika Premiere Gubeng
Nasi Bukhari dan Lamb Masala. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Kuliner khas Timur Tengah  menjadi menu favorit buka puasa saat Ramadan bagi orang Indonesia. Salah satunya Nasi Bukhari yang disajikan di Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya selama Ramadan 1444 Hijriah ini.

Menurut Chef Apriyanto, Executive Chef Santika Premiere Gubeng Surabaya, Nasi Bukhari ini berasal dari Kota Bukhara, Uzbekistan.

“Kalau Nasi Briyani itu kan lebih ke India. Tapi rasa hampir sama karena basicnya pakai kambing, kaldu kambing. Bedanya, Nasi Briyani itu menggunakan saffron,” jelas Chef Apriyanto, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (7/4/2023).

IMG 20230323 170026 01 scaled - Lezatnya Nasi Bukhari dan Lamb Masala untuk Buka Puasa di Hotel Santika Premiere Gubeng
Nasi Bukhari. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

Nasi Bukhari memiliki warna yang cenderung lebih terang dibanding Nasi Briyani, maupun nasi khas Timur Tengah lainnya, Nasi Mandhi.

Warna kuning pada Nasi Bukhari bukanlah dari pasta, melainkan penggunaan asli kunyit dengan ditambah ketumbar, kapulaga, dan bawang bombay.

Menurut Apriyanto, Nasi Bukhari kian lezat saat dinikmati bersama Lamb Masala ala India dengan bumbu merah.

“Lamb Masala lebih ke India, pakai bumbu merah, kayak rendang tapi berkuah,” imbuhnya.

IMG 20230323 170059 01 scaled - Lezatnya Nasi Bukhari dan Lamb Masala untuk Buka Puasa di Hotel Santika Premiere Gubeng
Lamb Masala. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

Selain Nasi Bukhari dan Lamb Masala, Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya juga menyajikan Martabak yang merupakan hidangan khas Melayu.

“Murtabak ini kalau orang sini nyebutnya Martabak ya. Ini merupakan martabak telur dengan isian daging ayam. Untuk kulit martabak kita bikin sendiri,” tukasnya.

Tak ketinggalan makanan tradisional seperti kolak, bubur Madura, soto ayam, hingga kikil, turut disajikan sebagai menu buka puasa.

“Temanya semarak Ramadan, ada berbagai macam makanan dari Arab, Melayu, hingga khas Indonesia yang autentik, sehingga bisa menggugah selera saat berbuka puasa,” tutup Chef Apriyanto.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *