simple hit counter
More

Dilepas Bupati, Petani Gresik Ekspor Ratusan Ton Kacang Hijau ke Filipina

×

Dilepas Bupati, Petani Gresik Ekspor Ratusan Ton Kacang Hijau ke Filipina

Sebarkan artikel ini
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kiri) didampingi Direktur PT Argotani Sukses Sejahtera Sumanto saat melihat kacang hijau yang akan di ekspor ke Filipina, Rabu (25/8/2021).
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kiri) didampingi Direktur PT Argotani Sukses Sejahtera Sumanto saat melihat kacang hijau yang akan di ekspor ke Filipina, Rabu (25/8/2021).

PORTALSURABAYA.COM – Situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan eksistensi petani di Kabupaten Gresik, khususnya petani kacang hijau yang kembali melakukan eksport ke negara Filipina sebanyak 250 ton dengan 10 kontainer.

Eksport kali kedua ini di lepas oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Rabu (25/8/2021) di Gudang PT Argotani Sukses Sejahtera di desa Metatu Kecamatan Benjeng menuju Filipina.

Tidak hanya itu, Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan para petani kacang hijau yang bisa melakukan ekspor ke luar negeri dalam situasi pandemi. Langkah ini diharapkan diikuti komoditi pertanian lainnya di Gresik seperti mangga yang permintaanya dari China sangat tinggi.

“Langkah melakukan eksport kacang hijau ini patut kita syukuri, apalagi ditengah pandemi. Disini saya melihat ada kontribusi yang besar dari petani bisa ekspor 250 ton ke Filipina. Saya berharap langkah ini di ikuti komoditi pertanian lainnya. Misal mangga permintaan dari China tinggi,” katanya, Rabu (25/8/2021).

Melihat potensi yang ada di bidang pertanian, Gus Yani ingin menciptakan desa devisa melalui pertanian yang sangat potensial untuk pasar luar negeri, untuk itu Dispertan agar bisa lebih lebih menggenjotnya.

Meskipun selama ini sektor pertanian seakan-akan tidak bergairah, padahal dari sektor ini (pertanian) potensinya luar biasa.

“Saya minta Dispertan bisa meningkatkan hasil tani agar bisa diekspor. Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan mangga. Permintaan dari China sangat tinggi.
Saya ingin sektor pertanian menjadi desa devisa dan kacang hijau menjadi pasar potensial. Dengan ekspor ini, saya melihat ada peran kolaborasi Pemda, BUMN dan swasta,” ucapnya.

Lebih lanjut, Gus Yani berharap meskipun dalam situasi sekarang, melalui ekspor ini bidang pertanian bisa tampil dengan inovasi baru sehingga bisa menjadi pemenang dalam pandemi ini.

“Ya mudah mudah di tengah situasi pandemi seperti ini, sektor pertanian bisa tampil, bisa inovasi dan bisa menjadi pemenang. Mudah mudah juga ini menjadi inspirasi bagi semua pihak termasuk para petani lainnya,” ungkap Gus Yani.

Ditempat yang sama, Kasi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Surabaya Tupa Sarihon M Hutabarat mengatakan pihaknya sangat mendukung ekspor ini, dimana bisa menjadi kesempatan yang baik di bidang pertanian.

Kementerian pertanian selalu mencari komoditi apa yang perlu di ekspor ke luar negeri. Jadi dengan adanya ekspor kacang hijau keluar negeri sangat bagus sebab bisa mensejahterakan petani Indonesia terutama petani di Gresik.

“Dalam hal komoditas kacang ijo, kita sering import ke Myanmar. Sekarang kita bersyukur kacang ijo kita bisa eksport ke Filipina. Kami mendukung kelancaran terutama dokumen, dan surat lainnya akan kami permudah untuk tujuan eksport,” ungkap Tupa Sarihon.

Sementara itu Direktur PT Argotani Sukses Sejahtera Sumanto selaku eksportir mengatakan hari ini mengeskpor 250 ton kacang hijau dengan 10 kontainer ke negara Filipina.

Selain itu Sumanto menjelaskan diekspor ke Filipina karena permintaan di negara kawasan Asean dan China itu sangat tinggi.

“Permintaan kacang hijau masih sangat besar terutama Filipina dan China. Di Filipina, kacang hijau menjadi makanan pokok bagi masyarakat sana. 60 persen orang sana makannya kacang hijau ini,” ucapnya.

Karena itu lanjut Sumanto, petani tak usah kuatir bagaimana menjualnya, pihaknya siap membelinya dengan harga Rp 14 ribu perkilo. Kalaupun harga di pasaran naik, juga siap membeli mengikuti harga pasar.

“Kita siap melakukan MoU dengan Dispertan. Kami juga siap membeli berapapun dari petani, jika sekarang perkilo Rp.14 ribu, tapi kemudian harga pasar naik, kita akan beli dari petani sesuai harga pasar,” jelas Sumanto.

Ditambahkan, untuk saat ini kacang hijau yang diekspor sebanyak 250 ton. Total untuk 2021 ada seribu ton yang akan dikirim ke luar negeri.

“Kami targetkan seribu ton bisa dikirim. Sekarang sudah 650 ton,” pungkas Sumanto.

Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Gresik Hamzah Takim mengatakan pihaknya akan mengawal MoU harga antara PT Agrotani Sukses Mandiri dengan Dispertan. Ini sangat menguntungkan petani.

“Jadi kami minta Dispertan segera merealisasikan. Serta memfasilitasi para petani,” ungkapnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *