PORTALSURABAYA.COM – Cabang olahraga sepakbola khususnya wanita Kabupaten Gresik terus memanaskan mesin jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 mendatang. Saat ini sudah terseleksi 25 pemain dibawah arahan pelatih kepala Ratno Boma.
Latihan seleksi rutin terus dilakukan tiga kali dalam sepekan, hingga nanti mengerucut menjadi 18 pemain. Selain itu, Intensitas latihan dijalankan untuk menambah performa pemain serta melihat siapa saja pemain yang pantas untuk membela Gresik di ajang Porprov 2022.
Pelatih kepala tim sepakbola wanita Gresik, Ratno Boma menjelaskan hingga hari ini sudah 25 pemain yang masih bertahan dalam seleksi. Semua pemain kelahiran tahun 2000 yang sudah masuk seleksi untuk Porprov nanti dan semua berasal dari Gresik.
Tapi lanjut Boma, seleksi masih terus dijalankan hingga satu bulan kedepan untuk dikerucutkan menjadi 18 pemain yang akan diikutkan Porprov tahun 2022.
“Hingga saat ini ada 25 pemain yang sudah terjaring dalam seleksi, semua pemain asal Gresik. Kita masih ada satu bulan kedepan untuk memilih pemain, nantinya akan kita ambil 18 pemain untuk tim Porprov,” jelasnya, Sabtu (11/9/2021).
Boma melanjutkan untuk Porprov tahun 2022 menargetkan untuk lolos pra Porprov terlebih dahulu. Karena di Gresik untuk sepakbola wanita masih baru, sehingga perlu adanya pembinaan lebih lanjut untuk pemain.
Sementara dalam latihan lebih utama mematangkan skill dan power pemain terlebih agar benar-benar bisa kuat. Kemudian tahap berikutnya memperkuat kerjasama tim.
“Karena untuk saat ini masih dalam tahap seleksi dan lebih program latihan mematangkan skill dan power untuk pemain, lalu tahap berikutnya kerjasama tim,”ujarnya.
Sementara itu, Exco Askab PSSI Gresik untuk Komite sepakbola wanita Agita Desi Dwijaning Ayu mengatakan kembali bergairahnya sepakbola wanita, diharapkan bisa berkembang setiap tahun dengan adanya wadah ini.
“Kami berharap dengan adanya wadah sepakbola wanita Gresik lebih berkembang dan berprestasi. Banyak talenta pesepakbola wanita di kabupaten ini. lalu, kedepan bisa mengikuti event nasional,” ujar Agita.*
