simple hit counter
Jawa TimurSurabaya

Romantisme Khofifah Melihat Foto-foto Semeru karya PFI Surabaya

×

Romantisme Khofifah Melihat Foto-foto Semeru karya PFI Surabaya

Sebarkan artikel ini
IMG 20220224 173158 01 scaled - Romantisme Khofifah Melihat Foto-foto Semeru karya PFI Surabaya
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, didampingi Beky Subechi, pewarta foto senior PFI Surabaya, usai membuka pameran foto Mahameru di Royal Plaza, Kamis (24/2/2022). Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Mengamati foto-foto Gunung Semeru yang dipamerkan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya membuat kenangan masa muda Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, terlintas kembali.

Masih tertanam dalam benaknya, bagaimana kala itu dia menjelajah gunung yang ada di Jawa Timur, khususnya Semeru.

Menjelajahi rute pendakian dengan jalan kaki hingga ke puncak adalah kebanggan tersendiri.

“Namun kini tidak bisa seperti itu lagi. Kendaraan bisa menjangkau jalur pendakian. Bagaimana indahnya pendakian kalau tas ransel tidak kita panggul sendiri,” ungkap Khofifah usai membuka pameran foto Mahameru di Royal Plaza, Kamis (24/2/2022) sore.

Lewat pameran foto-foto Mahameru, sebutan lain untuk Gunung Semeru, karya pewarta foto ini mengingatkan bagaimana kondisi gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

Dimana pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu Semeru erupsi. Mengeluarkan abu vulkanik. Menelan banyak korban warga Kabupaten Lumajang.

Pemprov Jatim  dan Pemkab Lumajang bergerak cepat guna memulihkan kondisi lingkungan masyarakat setempat. Hunian Sementara  (Huntara) dan Hunian Tetap (Huntap) telah dikebut pengerjaannya.

“Pemprov telah membangun Huntara dan Huntap di beberapa wilayah sekitar Semeru. Kini Huntapnya yang lebih dulu terealisasi berkat dukungan semua pihak memulihkan kondisi di sana,” jelas Khofifah.

Selain pameran foto, PFI Surabaya juga membuka donasi. Yang hasilnya akan disampaikan seluruhnya untuk masyarakat Lumajang.

Pameran foto ini juga diapresiasi oleh Thoriqul Haq, Bupati Lumajang yang turut hadir. Thoriq, sapaan akrabnya, mengagumi karya-karya foto yang ditampilkan.

“Ini merupakan bagian dari sejarah Semeru yang tak terlupakan bagi warga saya. Teman-teman pewarta foto merekamnya dengan humanis dan artistik. Semoga ini menjadikan kami lebih semangat untuk bangkit,” pungkas Bapak tiga anak ini.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *