PORTALSURABAYA.COM – Hasil survei yang dilakukan litbang salah satu media nasional menunjukkan, Partai Demokrat masuk dalam 3 besar partai politik di Indonesia dibawah PDIP dan Partai Gerindra. Realitas tersebut membuat kader di daerah semakin bersemangat berjuang bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menyuarakan aspirasi dan harapan rakyat untuk perubahan dan perbaikan.
Hal itu sama dengan yang akan dilakukan kandidat Ketua DPC Partai Demokrat Gresik 2017-2022, Supriyanto yang mendapat dukungan dari 9 ketua pengurus anak cabang (PAC) Partai Demokrat se- Kabupaten Gresik dibanding petahana Eddy Santoso yang hanya didukung 7 ketua PAC dalam musyawarah cabang (muscab) IV Partai Demokrat Gresik.
“Kami berharap ke depan, DPC Partai Demokrat Gresik semakin solid dan loyal untuk kepentingan partai bukan kepentingan individu maupun komunal. Tujuannya supaya Partai Demokrat di Gresik semakin jaya dan semakin dicintai oleh rakyat. Kita bukan Superman tapi kita adalah Supertim,” ucap Supriyanto, Rabu (22/6/2022).
Baca Saja: Dewan Usul Patung Bung Karno Dipajang di Kantor Pos Kebon Rojo
Supriyanto menambahakan Muscab IV Partai Demokrat Gresik sudah selesai dan berjalan dengan baik, demokratis dan legitimat. Jikalau ada riak-riak kecil itu, lanjut dia, bagian dinamika organisasi. Sebab, beda pilihan merupakan bagian dari proses pendewasaan dalam berpolitik.
“Kita semua diajari oleh pendiri Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk berpolitik santun, bersih dan cerdas. Bukan sebaliknya menyerang membabi buta. Apalagi menyerang personal. Itu tidak memperlihatkan kesantunannya dan menyimpang dari kaidah-kaidah etika berpolitik yang khasanah, bukan sebaliknya berpolitik yang dholalaj. Kita sebagai kader harus punya visi yang visioner, bergerak dengan cara yang progress bukan tegres,” katanya dengan santun.
Supriyanto mengaku kunci keberhasilan AHY dalam meningkatkan elektailitas, otomatis diadopsi bersama kader Partai Demokrat di Gresik yakni konsistens menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, termasuk melalui parlemen daerah. Termasuk mengkonsolidasi organisasi untuk menjaga soliditas, kebersamaan dan loyalitas kader.
“Kami sebagai kader Demokrat juga semakin giat dalam mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Khususnya dalam hal perubahan dan perbaikan, karena harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat,”ungkapnya.*
