simple hit counter
Ekbis

PT Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta KPM Terima Bansos BPNT dan PKH Sebelum Lebaran

×

PT Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta KPM Terima Bansos BPNT dan PKH Sebelum Lebaran

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2023 04 16 at 12.50.37 - PT Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta KPM Terima Bansos BPNT dan PKH Sebelum Lebaran
PT Pos Indonesia pastikan 3,2 Juta KPM terima Bansos BPNT dan PKH sebelum Lebaran. Foto: PT Pos Indonesia

PORTALSURABAYA.COM – PT Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bantuan sosial BPNT dan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan rampung sebelum Lebaran 2023. Tak hanya itu, dengan penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence), data KPM yang direkam akan jauh lebih akurat.

“Kita ditugaskan lagi oleh Kemensos untuk menyalurkan di tahap pertama kepada 1,1 juta KPM untuk 83 Kota/Kabupaten di Indonesia. Dari 1,1 juta KPM, kita mendapatkan penambahan total menjadi 3,1 juta, hampir 3,2 juta KPM. Sampai hari ini sekitar 80 persen tersalurkan. Kita masih punya waktu maksimal dua minggu untuk menyelesaikan yang 3,2 juta KPM ini,” kata Faizal R Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4/2023).

Dari data tersebut, Kemensos menambah lagi jumlah alokasi KPM, menjadi total 4,5 juta penerima. Faizal menyebutkan, penambahan data KPM yang diterima belakangan akan mulai dibayarkan setelah Lebaran karena waktu yang mepet.

“Kalau yang 3,2 juta KPM Insyaallah hingga H-1 kita targetkan 100 persen. Namun ada kabar bahwa Kemensos akan menambah lagi sehingga total menjadi 4,5 juta KPM. Untuk data setelah 3,2 juta KPM ini jika kita terima lagi kemungkinan tidak akan selesai di H-1 Lebaran. Kita akan salurkan lagi di H+3 Lebaran untuk menyelesaikan total 4,5 juta KPM. Hal ini untuk mengantisipasi mudik, libur nasional, karena jika dipaksakan tetap dilakukan penyaluran tidak akan efektif,” jelas Faizal.

Sebanyak 4,5 juta KPM tersebut dialokasikan lebih banyak lagi dari yang semula 83 Kota/Kabupaten termasuk wilayah 3T, namun menjadi 514 Kota/Kabupaten, yang tersebar di seluruh daerah. Penambahan alokasi KPM ini tidak mengubah metode penyaluran Bansos yang selama ini dilakukan Pos Indonesia.

Hanya menyesuaikan kebutuhan petugas di lapangan, seperti lebih banyak dilakukan penyaluran di komunitas dan menambah petugas untuk pengantaran langsung by name, by address karena lokasinya yang jauh dari Kantorpos.

“Cara penyaluran masih menggunakan tiga cara, yaitu disalurkan di Kantorpos, melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi KPM yang sedang sakit, lansia, disabilitas,” imbuhnya.

Gunakan Teknologi AI

Pos Indonesia tak henti berinovasi dalam melakukan pelayanan pos. Setelah menapaki transformasi digital, kali ini BUMN tertua di Indonesia ini melakukan pembaruan dalam teknologi perekaman data penerima Bansos. Yaitu menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Hal ini sengaja dilakukan demi memastikan keakuratan data.

“Berdasarkan pengalaman tahun 2022, saat itu kita terpaksa melakukan pengulangan perekaman data yang cukup masif. Karena ternyata perekaman data khususnya yang foto rumah kurang akurat. Jadi baik kualitas fotonya, akurasi fotonya, dan geo tagging-nya itu kurang akurat. Perekaman ulang ini cukup memakan waktu dan biaya,” ungkap Faizal.

Guna mencegah data yang tidak akurat, Pos Indonesia memutuskan memperbaiki sistem dengan menyematkan teknologi AI.

“Untuk yang kali ini sudah kita perbaiki sistem kita. Perekamannya menggunakan AI. Memotret wajah tidak bisa kalau miring. Akan ditolak. Wajah harus lurus. Foto rumah, ya harus rumah yang difoto. Bukan pohon atau objek lain yang bukan rumah si KPM. Kemudian, geo tagging akan dibandingkan antara sebelum dengan setelahnya. Karena kejadian yang kemarin itu perekaman penerima di bulan September dan Desember orangnya sama, alamatnya sama, tapi geo tagging-nya selisih bisa 500 meter sampai 1 kilometer,” tuturnya.

Dengan bantuan penggunaan teknologi AI, Faizal optimistis data yang diterima akan jauh lebih akurat.

Selain memanfaatkan teknologi AI, untuk mempercepat penyaluran Bansos, Pos Indonesia menambah jumlah petugas juru bayar dan memperpanjang waktu pelayanan. Semua ini dilakukan demi memastikan KPM dapat menerima haknya sebelum Lebaran.

“Dengan keterbatasan waktu dan nominal bantuan PKH yang berbeda-beda antar KPM, kita tentu meningkatkan jumlah petugas, menambah jam layanan sampai malam. Kita bagi dua shift pagi ke sore, sore ke malam. Kemudian, kita juga menambah titik layanan. Misalnya sebelumnya di kelurahan, sekarang kita masuk agak ke dalam ke RT atau banjar, dusun,” kata Faizal.

Lebih lanjut Faizal berharap dengan totalitas dalam menyalurkan Bansos tersebut, Pos Indonesia akan terus diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyalurkan Bansos-bansos lainnya pada masa mendatang.

“Tentu saja ini adalah amanah kepercayaan yang diberikan oleh Kemensos. Kami akan terus menjaga amanah ini. Kami siap setiap saat jika ditugaskan lagi di triwulan berikutnya, atau secara bertahap ada penambahan data penerima pun kami siap. Sumber daya kami bisa dimobilisasi,” ujarnya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *