simple hit counter
Ekbis

Muhammad Lutfi Targetkan Jadi Negara Maju, ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia

×

Muhammad Lutfi Targetkan Jadi Negara Maju, ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20220514 WA0078 - Muhammad Lutfi Targetkan Jadi Negara Maju, ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia
Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI, melakukan pertemuan bilateral dengan Pan Sorasak, Menteri Perdagangan Kamboja, di Washington D.C, Amerika Serikat, Kamis (12/5/2022). Foto: Humas Kemendag RI

PORTALSURABAYA.COM – Hari kedua Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus ASEAN-Amerika Serikat, 11—13 Mei 2022, Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) menegaskan, bahwa penguatan ASEAN merupakan kunci pertumbuhan ekonomi kawasan.

Penegasan ini disampaikan Mendag usai melakukan pertemuan bilateral dengan Pan Sorasak, Menteri Perdagangan Kamboja, serta Dato’ Seri Mohamed Azmin Ali, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia.

Pertemuan bilateral juga membahas persiapan pelaksanaan rangkaian Pertemuan Spesial ASEAN Economic Ministers (AEM) yang akan dilaksanakan pada 17—18 Mei 2022 di Bali, Indonesia.

Muhammad Lutfi juga menyampaikan pembahasan kondisi ekonomi global, antara lain terkait peningkatan proteksionisme era modern, peningkatan inflasi pasca konflik Rusia – Ukraina yang memicu krisis energi dan inflasi harga dunia.

Serta peningkatan ketidak percayaan dunia terhadap sistem perdagangan multilateral yang telah memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Disamping itu, dibahas juga berbagai agenda yang ditawarkan oleh negara-negara ekonomi besar seperti Indo-Pacific Economic Forum (IPEF) oleh Amerika Serikat, European Union Indo-Pacific Strategy oleh Uni Eropa, Belt Road Initiatives (BRI) oleh Tiongkok, serta kebijakan seperti EU Green Deal dan UK Environmental Act (Due Diligence on Forest Risk Commodities).

Mendag menekankan, rantai pasok di ASEAN akan sangat terganggu di masa mendatang apabila ASEAN tidak segera merespon berbagai perkembangan situasi ekonomi dunia yang terjadi dewasa ini.

“ASEAN perlu segera mengambil aksi nyata untuk memperkuat posisi sentralitas ASEAN melalui berbagai inisiatif berbasis proyek dan merevitalisasi ASEAN sebagai basis produksi dalam penguatan rantai pasok ekonomi di kawasan,” tegas Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/5/2022).

Mendag memandang penguatan ekonomi harus berasal dari dalam ASEAN. ASEAN memiliki berbagai inisiatif bersama yang perlu direvitalisasi. Seperti proyek pupuk Aceh ASEAN, proyek Urea ASEAN di Malaysia, proyek fabrikasi tembaga ASEAN di Filipina, proyek abu soda garam batu di Thailand, serta proyek vaksin ASEAN di Singapura.

“Untuk itu, ASEAN perlu meningkatkan proyek-proyek serupa di masa mendatang sehingga dapat memperkuat ketangguhan ASEAN terhadap berbagai agenda atau kebijakan negara lain yang dapat mengganggu rantai pasok di kawasan,” ungkap Mendag.

Pandangan singkat Muhammad Lutfi mendapat tanggapan positif dari Pan Sorasak dan Dato’ Seri Mohamed Azmin Ali yang juga berpandangan sama.

Pan Sorasak, selaku ketua AEM tahun ini akan mendukung penuh pelaksanaan AEM Special Meeting yang akan dilaksanakan di Bali. Serta akan mengupayakan terbentuknya kesepakatan yang lebih konkrit dari seluruh Menteri Ekonomi ASEAN dalam merespon perkembangan ekonomi global saat ini.

Pada hari yang sama, Muhammad Lutfi juga menghadiri kegiatan Indonesia Ministers Meeting with United States Business Leaders yang diinisiasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Pertemuan ini menghadirkan 12 pimpinan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat antara lain Microsoft, Cargill, P&G, Johnson&Johnson, Chevron, Exxonmobil, dan C4V.

Pada pertemuan ini, Mendag menyampaikan, Indonesia menargetkan untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah melalui pelipat tigaan produk domestik bruto (GDP) per kapita dari USD 4,000 menjadi sekitar USD 12,500 pada periode 2038—2040.

Dalam mencapai target ini, peningkatan investasi infrastruktur secara masif menjadi kunci utama Pemerintah Indonesia. Untuk menunjang pencapaian tersebut, Indonesia mendukung keterbukaan akses pasar perdagangan internasional.

“Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung tujuan besar Pemerintah Indonesia untuk keluar dari status negara dengan pendapatan menengah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum,” tutup Muhammad Lutfi.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *