simple hit counter
Persebaya Kita

Kesan Punggawa Persebaya EPA U20 2019 terhadap Almarhum Rizky Ramadhan

×

Kesan Punggawa Persebaya EPA U20 2019 terhadap Almarhum Rizky Ramadhan

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2022 11 18 at 10.51.08.jpeg - Kesan Punggawa Persebaya EPA U20 2019 terhadap Almarhum Rizky Ramadhan
Almarhum Rizky Ramadhan (tengah) dan Koko Ari Araya (kanan) saat tiba di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo usai meraih juara Elite Pro Academy (EPA) U20, Minggu (13/10/2019) silam. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Keluarga besar Persebaya Surabaya kehilangan salah satu aset terbaiknya. Rizky Ramadhan, salah satu punggawa Persebaya Elite Pro Academy (EPA) U20 yang juara pada 2019 lalu, meninggal karena sakit, Jum’at (18 November 2022) dini hari tadi.

Hal tersebut dikabarkan akun IG Official Persebaya. Ketika dikonfirmasi, Yahya Hasan Alkatiri, mantan manajer Persebaya EPA U20 membenarkan kabar tersebut.

“Benar, almarhum Rizky Ramadhan berpulang menghadap pencipta-Nya dini hari tadi. Saya dapat kabar lewat kiriman video di grup WA tim Persebaya EPA U20,” ujar Yahya saat dikonfirmasi Portalsurabaya.com via telepon, Jum’at (18/11/2022) pagi.

Sebelumnya, saat acara launching t-shirt ‘History Maker’ di kawasan Dharmahusada (Rabu, 9 November 2022) lalu, pria yang sekarang menjabat sebagai manajer Persebaya ini memohon doa untuk kesembuhan Rizky Ramadhan yang saat itu sedang sakit.

Dari grup WA itu pula rekan-rekan almarhum berinisiatif patungan memberi bantuan. Selanjutnya pihak manajemen yang mengetahui kondisi Rizky, cerita Yahya, langsung menugaskan tim dokter untuk berkoordinasi dengan pihak keluarga dan tim dokter yang merawatnya.

Usaton Nawawi, pelatih Persebaya EPA U20 saat itu, pun terkesan dengan Rizky Ramadhan.

“Dia salah satu bek terbaik yang berhasil menjalankan tugasnya pasca Jepang (Rifky Afryan, kapten tim, Red.) kena kartu merah pada menit ke-44 saat final EPA U20 lawan Barito Putera. Bahkan dia berhasil menyumbang salah satu gol saat adu pinalti,” kenang Uston yang juga mantan gelandang Persebaya dan kini menjadi asisten pelatih Green Force.

Keyakinan berhasil mencetak gol saat adu pinalti diungkap oleh Dedi Sutanto, pelatih kiper Persebaya EPA U20 saat itu.

“Sak drong e laga final, sesi latihan pinalti, guyonan ambek almarhum, tenang Coach, nek pinalti gak tau mbleset aq. (Sebelum final, saat sesi latihan tendangan pinalti, dengan nada bercanda, almarhum bilang, tenang Coach, kalau pinalti aku tidak pernah meleset, Red.),” ungkap legenda kiper Bajol Ijo ini.

Kesukaan bercanda ini juga diamini semua punggawa Persebaya EPA U20, tak terkecuali Sony Setiawan, sang asisten pelatih. Bahkan menurut Sony, almarhum juga pemain yang disiplin.

Karenanya almarhum semasa hidup mudah bergaul dengan siapa saja.

“Dia orang yang baik, sopan, royal dan friendly ke semua orang meskipun baru kenal. Dia tegas di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Orangnya sangat-sangat punya pendirian,” jelas Andhika Ramadhani.

Gardhika Arya pun punya kenangan mendalam dengan almarhum. Berkawan sejak 2016 saat bergabung di Persida Sidoarjo, Arya tak bakal melupakan kenangannya.

“Anaknya semangat, humble ke semua orang, baik banget. Dulu pernah tukar sepatu saat di Persida,” pungkas Gardhika Arya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *