simple hit counter
Persebaya Kita

Barito Putera Balas Kekalahan atas Persebaya

×

Barito Putera Balas Kekalahan atas Persebaya

Sebarkan artikel ini
Barito Putera vs Persebaya - Barito Putera Balas Kekalahan atas Persebaya
Paulo Victor (tengah), striker Persebaya, dikawal Frank Sokoy (kiri), dan Renan da Silva, pemain bertahan Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, Kamis (9/3/2023). Foto: Ofisial Persebaya

PORTALSURABAYA.COM – Barito Putera berhasil membalas kekalahan putaran pertama atas Persebaya Surabaya. Bermain di Stadion Demang Lehman, Kamis (9/3/2023), tim asuhan Rahmad Darmawan menang 2-1 atas tim asuhan Aji Santoso.

Gol Barito dilesakkan oleh Yuswanto Aditya pada menit ke-33’ dan Renan da Silva Alves (80’). Sedangkan gol balasan Green Force dicetak oleh Ahmad Nufiandani (53’).

Berikut ulasan Kukuh Ismoyo, anggota Bonek Writer Forum (BWF):

Babak Pertama

Bermain tanpa para pemain asingnya, hanya menyisakan Renan Alves saja, Barito sebagai tuan rumah, justru tampil mengandalkan serangan balik saja. Mereka lebih memilih menumpuk banyak pemain di sepertiga akhir pertahanan mereka untuk mencegah para pemain Persebaya berkreasi dalam serangan-serangannya ketimbang melakukan serangan secara sporadis dan meladeni permainan cepat dan menyerang milik Persebaya.

Di babak ini, sisi Supriadi sebenarnya adalah sisi paling hidup. Tapi seperti yang saya pernah tulis sebelumnya, intelegensi Supriadi patut dipertanyakan sebagai pemain. Ia terlihat hanya mampu berlari dan berlari, tanpa memiliki kepandaian dalam mengambil sebuah keputusan.

Sehingga kita tahu banyak serangan dari sisinya hanya berakhir tanpa gol. Ahmad Nufiandani sepertinya akan kembali menjadi jimat kemenangan Persebaya sebagai pemain pengganti Supriadi di babak kedua nanti karena hal ini.

Di sisi kiri, Catur Pamungkas kembali terlihat sebagai titik lemah serangan Persebaya. Ia tampak kurang eskplosif saat membantu Sho Yamamoto. Pun, juga ia tidak begitu baik kala melakukan defense.

Barito Putera benar-benar sangat solid saat melakukan zona marking defense. Ruang yang sangat sempit antar pemainnya, membuat Persebaya benar-benar tak mampu mengembangkan permainan dengan sangat baik.

Mereka juga cukup sabar saat menggulirkan bola ke depan saat memulai serangan, karena hanya mengandalkan Exel dan Berry Santoso saja.

Gol off-side? Sudah jelas 100 persen!

Tapi sekali lagi saya tak bosan mengingatkan, kalau tidak ingin dikerjai wasit macam ini, minimal bermainlah dengan mental pemenang. Bukan permainan yang seperti ini.

Babak Kedua

Dua kali sudah Coach Aji dipecundangi oleh Rahmad Darmawan. Sekali saat membesut Rans di putaran pertama, dan sekarang saat menahkodai Barito Putera. Aji 0, RD 2!

Permainan Bajol Ijo di babak ini mulai sedikit naik intensitas serangannya. Namun sekali lagi, rapatnya pertahanan Barito Putera mengakibatkan Persebaya gagal memainkan skema satu dua sentuhan dengan cukup baik.

Lagi-lagi kebobolan lewat skema yang sama. Bola crossing yang menyebabkan untuk kesekian kalinya Persebaya selalu kebobolan dan mengakibatkan tidak pernah menang di 4 laga terakhir. Ada yang tidak beres di lini belakang Persebaya.

Entah kiper atau 4 bek sejajar yang ada di formasi Persebaya. Sungguh aneh! Dengan 2 coach yang juga seorang difensore legenda Timnas dan Persebaya, perihal lini belakang ini tak juga usai dari tahun ke tahun.

Tak ada perubahan. Yang begini ini mau jadi peraih juara di tahun depan? Saya akan berkata: maaf, angel!

Selain lini belakang, terlihat juga lapis kedua juga tak kalah menyedihkan. Rizky Dwiyan, Deny Agus, Michael Rumere, dan beberapa nama lainnya, jelas bukanlah tipikal pemain yang mampu memberikan kontribusi sebagai game changer pada Persebaya.

Level mereka harus saya katakan jauh di bawah Liga 1 alias belum waktunya tampil di liga teratas. Ini tentu harus dipikirkan oleh manajemen Persebaya. Kalau beneran mau meraih juara, maka harus ada kualitas minimal mendekati kalau tidak dapat yang sepadan antara tim utama dan cadangannya.

Sehingga saat ada cedera atau situasi yang meminta perubahan pertandingan, para pemain dapat menjadi game changer yang mumpuni untuk Persebaya. Sorry to say, musim ini gak banget.

Soal permainan di babak kedua, jujur saja tidak ada yang bisa ditulis dengan baik. Tak ada permainan menjanjikan dari tim ini tadi. Kalau mau alasan dikerjai wasit, maka saya juga akan memberikan alasan betapa buruknya permainan Persebaya pasca kalah melawan Bali United kemarin yang juga terjadi kali ini. Tak ada perubahan.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *