simple hit counter
Sepakbola

Aditya Arya: Tolong Jangan Dicampur Urusan Olahraga dengan Politik!

×

Aditya Arya: Tolong Jangan Dicampur Urusan Olahraga dengan Politik!

Sebarkan artikel ini
IMG 9540 scaled - Aditya Arya: Tolong Jangan Dicampur Urusan Olahraga dengan Politik!
Aditya Arya sedih, kecewa, dan kesal atas pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Foto: Joko Kristiono/Portal Surabaya

PORTALSURABAYA.COM – Mimpi Garuda Muda untuk bisa berlaga di ajang bergengsi Piala Dunia U-20 2023 harus kandas hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan sebelum hari-H. Kabar pembatalan Indonesia sebagai tuan rumahmenjadi   pukulan telak bagi anak asuh Shin Tae-yong ini. Tak terkecuali Aditya Arya merasa sedih, kecewa, sekaligus kesal, mendengar kabar tersebut.

“Kesal dan kecewa ya. Padahal sudah di depan mata, tapi pupus begitu saja,” tuturnya saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).

Remaja 18 tahun yang berposisi sebagai kiper ini tak menyangka akan mendapat kabar buruk terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Adit tak menampik jika sebelumnya sudah mendengar kabar tersebut, namun Adit meyakini bahwa itu hanya sekadar angin lalu.

“Di medsos kan ada kabar soal pembatalan itu, tapi kami masih yakin bahwa kabar itu tidak benar. Apalagi kami sempat bertemu Pak Erick (Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, Red.) Selasa malam sebelum beliau berangkat ke Qatar menemui FIFA. Bahkan kami sempat menyampaikan harapan kami ke Pak Erick agar kabar tersebut tidak jadi kenyataan,” paparnya.

Namun pada Rabu (29/3/2023) malam kabar buruk itu datang. Adit berkisah jika di Rabu malam itu, seluruh tim dan official dikumpulkan, di sinilah kabar buruk itu disampaikan. Usai mendengar kabar tersebut, tak pelak tangis dari tim dan official tidak bisa dibendung.

“Pas dapat kabar Rabu malam itu semua nangis. Saya juga nangis. Rasanya apa yang kami lakukan selama ini sia-sia,” ujar kiper muda asal Persebaya Surabaya ini.

Usai mendapat kabar tersebut Adit mengungkapkan bagaimana kondisi teman-temannya kala itu. Terdiam dan tak melakukan apa-apa, bahkan untuk sekadar memejamkan mata saja tidak mampu.

“Kami semua tidak bisa tidur, malah sampai pagi,” tukasnya.

Adit menuturkan, jika selama ini perjuangan Garuda Muda tidak mudah demi untuk bisa memberikan penampilan terbaik di ajang Piala Dunia. Meski bisa tampil di ajang Piala Dunia lewat jalur tuan rumah, namun latihan keras dijalani skuad Garuda Muda setiap hari.

“Kita latihan tiga kali setiap hari. Setiap latihan durasinya 2 jam. Belum lagi kalau harus TC (pemusatan latihan) ke luar negeri. Kita kan ada TC ke beberapa negara, salah satunya di Turki. Nah, pas di sana itu kita harus latihan di pantai jam 6 pagi,” terang remaja yang resmi bergabung dengan Garuda Muda sejak Agustus 2022 ini.

Saat ini skuad Garuda Muda tengah menanti kepulangan Erick Thohir dari Qatar untuk menentukan nasib mereka selanjutnya.

“Kita masih belum tahu nanti mau gimana. Kita masih menunggu Pak Erick pulang dari Qatar,” tandasnya.

Meski batal tampil di ajang Piala Dunia U-20, namun Adit dan teman-temannya masih tetap latihan.

“Masih, kita masih latihan,” sebut kiper yang debut saat kualifikasi AFC Cup 2022 U-29 melawan Hongkong di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (18 September 2022) lalu.

Dengan adanya pembatalan ini, Adit berharap ke depan sepak bola di Indonesia tidak dicampur aduk dengan urusan politik.

“Kita hanya mau main bola, itu saja. Tolong jangan dicampur dengan urusan politik,” harapnya.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *