simple hit counter
Surabaya

Miris! Dampak Covid dan PPKM, Warga Surabaya Gadaikan Kartu PKH  

×

Miris! Dampak Covid dan PPKM, Warga Surabaya Gadaikan Kartu PKH  

Sebarkan artikel ini
EKONOMI SULIT KARTU PKH-PUN TERGADAI: Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno sambangi keluarga Vita yang gadaikan kartu PKH. Foto/IST/Portalsurabaya.com
EKONOMI SULIT KARTU PKH-PUN TERGADAI: Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno sambangi keluarga Vita yang gadaikan kartu PKH. Foto/IST/Portalsurabaya.com

PORTALSURABAYA.COM – Pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 – sebelumnya PPKM Darurat mulai 3-25 Juli 2021 – untuk Jawa-Bali sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 untuk menekan laju penularan Covid-19 yang makin mengganas.

Namun di tengah kecemasan terpapar virus mematikan tersebut, perekonomian warga pun makin terjepit karena masa pandemi tak kunjung berakhir. Justru makin mengkhawatirkan karena setiap hari diinformasikan banyak yang terpapar Covid-19 hingga meninggal.

Sementara di Surabaya, seorang ibu rumah tangga, Vita (33) sampai menggadaikan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) miliknya untuk sekadar menyambung hidup.

“Suamai saya kerja jualan pentol. Selama ini kan sekolah Wachid Hasyim tempat suami saya mangkal, tutup karena sekolah daring. Jadinya pendapatan suami berkurang jauh,” aku Vita saat dikunjungi Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno pada Senin (26/07/2021).

Baca Juga: RS Darurat GBT Siap Beroperasi, Wali Kota Surabaya: Kita Buka Jumat Besok!

Dan untuk menyambung hidup bersama suami dan anak-anaknya, Vita terpaksa menggadaikan kartu PKH–nya secara sembunyi-sembunyi kepada seseorang. “Yang saya gadaikan kartu ATM PKH untuk pengambilan bantuan. Saya gadaikan Rp 500 ribu, nanti saya nebusnya Rp 550 ribu,” tuturnya.

Ibu empat anak ini mengaku, kartu PKH miliknya itu digadaikan sejak 21 Juni 2021 lalu. “Jatuh temponya sebulan setelah itu. Tapi sampai sekarang saya belum bisa menebusnya,” katanya lagi.

Akibatnya, Vita tidak bisa mengambil jatan bantuan dari pemerintah. “Jadinya saya tidak bisa ambil bantuan dari pemerintah, seperti bantuan beras beberapa waktu lalu,” keluhnya.

Karena kondisi ekonominya makin terjepit, Vita pun berharap kepedulian pemerintah. “Saya berharap bantuan UMKM dari pemerintah. Warga di sini banyak yang berdagang dan sampai sekarang belum satupun yang menerima bantuan itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Lewat ‘Surabaya Memanggil’, Balai Kota Dibanjiri Bansos Covid-19

Sementara itu Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno yang mengunjungi Vita dan keluarganya, mengaku prihatin dan memberikan bantuan.

“Saya dapat pesan WA (WhatsApp) dari warga ini dan prihatin atas kondisinya ditengah pandemi. Untuk makan saja sampai harus menggadaikan kartu PKH,” jelasnya.

Politikus asal PDIP ini lantas berharap kepada pemerintah kota untuk lebih memberikan dukungan, intervensi kepada keluarga terdampak pandemi Covid-19.

Terutama di masa PPKM Darurat, yang diperpanjang menjadi PPKM Level 4. “Mereka kondisinya sekarang benar-benar sulit,” sesalnya.

Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Eri Cahyadi Minta Semua Kelurahan Ada Griya Sehat

Anas juga berharap, semua pihak saling bantu meringankan beban warga terdampak. “Semoga pandemi ini segera berakhir agar kehidupan warga kembali normal. Tidak lagi dalam kondisi kesulitan ekonomi,” tandasnya.

Sebelumnya, Minggu (25/7/2021) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan perpanjangan PPKM Level 4 di Jawa Bali.

Keputusan tersebut diambil setelah melakukan berbagai pertimbangan. “Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan dinamika sosial, saya memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM Level 4 dari tanggal 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021,” tegas Jokowi dalam konferensi persnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *