simple hit counter
Gresik

Komunitas Gasrug Gresik Gelar Pameran Seni Rupa Tahunan

×

Komunitas Gasrug Gresik Gelar Pameran Seni Rupa Tahunan

Sebarkan artikel ini
Seorang pengunjung sedang melihat pameran Seni Rupa Gresik (Gasrug), Sabtu (16/10/2021)./ Foto: Bram
Seorang pengunjung sedang melihat pameran Seni Rupa Gresik (Gasrug), Sabtu (16/10/2021)./ Foto: Bram

PORTALSURABAYA.COM – Pameran GresArt #6 kembali digelar. Kali ini even seni rupa tahunan yang diselenggarakan komunitas Gerakan Seni Rupa Gresik (Gasrug) itu dilaksanakan 15-31 Oktober 2021 di Senja Jingga Kafe & Art Space, Putri Cempo, Kebomas, Gresik.

Sebanyak 19 karya seniman asli Gresik ditampilkan dalam ajang pameran GresArt 2021 yang kali mengusung tema E-soon.

Ketua Gasrug, Joko Iwan saat memberikan sambutan pembukaan pameran menjelaskan kegiatan ini merupakan agenda berkelanjutan. Dan pada tahun ini telah memasuki tahun keenam.

“Gasrug berdiri pada tahun 2016. Setiap tahun kami mengadakan pameran GresArt yang kami gelar setiap bulan Oktober,” kata Joko Iwan, Sabtu (16/10/2021).

Karya seni rupa yang dipamerkan terdiri dari berbagai macam aliran seni lukis mulai dari kaligrafi, realis, dekoratif, abstrak hingga kontemporer. Selain itu juga ada karya seni patung dan scenography.

Kurator pameran GresArt #6 Mayek Prayitno dalam tulisannya berjudul Memproses “E-Soon” menjelaskan tema E-Soon adalah gagasan kreatif yang muncul dari seniman lokal Gresik.

Esoon, yang artinya aku atau saya merupakan bahasa lokal Kota Gresik, yang diperuntukkan menyebut diri sebagi aku.

“Ke”aku”an ini kemudian dimaknai atau ditafsir ulang. “Aku” dituju arahkan melalui proses “pencarian” sebagai seorang perupa atau seniman dalam memantapkan posisi ditengah sengkarut struktur masyarakat, globalisasi dan keterlibatannya oleh dunia digital atau dunia maya, dunia yang tak memiliki batas normal.

Penulis sekaligus perupa yang tinggal di Jakarta ini juga berharap dengan konsep sederhana ini para seniman yang bergulat dalam kesenian perlahan akan memiliki posisi tawar ditengah kesadaran masyarakat dengan eksistensi yang sudah kuat.

“Perupa atau seniman adalah bagian dari masyarakat yang menunjukkan nilai-nilai visual estetik dan makna-makna dalam kreativitasnya mengubah simbol karya seni yang merepresentasikan kebudayaan mereka sendiri terhadap sebuah harapan,” ujar Mayek Prayitno.

Dalam acara pembukaan pameran meski terdapat seremoni dan hiburan berupa tarian Putri Campa dan performance art namun panitia tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pembukaan pameran ini semakin semarak dengan kehadiran pelukis kondang asal Surabaya seperti Mas Dibyo, Joko Pram (Jopram) serta penikmat seni seperti Dr. Reza, Eko Sumargo, serta penikmat seni lainnya baik yang berasal dari Gresik dan kota di sekitarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *