PORTALSURABAYA.COM – Beberapa hari lalu tabung oksigen dan oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Gresik mengalami kelangkaan, tapi kini sedikit mulai bisa teratasi.
Setidaknya sudah ada 50 tabung oksigen ukuran besar yang sudah terkumpul dan diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dari donasi pihak sekolah maupun perusahaan.
Tabung-tabung oksigen tersebut segera di distribusikan ke posko penanganan Covid-19 yang ada di puskesmas di wilayah Gresik dan Pulau Bawean setelah dilakukan pengisian oksigen medis ke produsen.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan bantuan tabung oksigen tersebut sangat berarti dan segera di distribusikan ke posko-posko yang telah didirikan di masing – masing puskesmas termasuk puskesmas di wilayah Pulau Bawean.
“Alhamdulillah sudah terkumpul 50 tabung oksigen dari sekolah dan perusahaan yang turut menyumbangkan atau donasi. Sumbangan ini sistem pinjam tabung, tentu sangat membantu kita dalam penanganan Covid-19,” kata Gus Yani nama sapaan akrab Bupati Gresik itu.
Gus Yani menjelaskan bantuan tabung oksigen tersebut sebagai wujud kolaborasi antara sekolah, perusahaan dan Pemkab Gresik.
Tabung oksigen yang selama ini dipakai di sekolah maupun industri dipinjamkan ke Pemkab untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.
“Ini bentuk kolaborasi semua pihak, sekolah, perusahaan dan Pemkab. Nantinya tabung ini langsung diisi ke produsen oksigen medis kemudian disalurkan ke puskesmas untuk membatu ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19,” ungkapnya, Senin (19/7/2021).
Tidak hanya itu, Gus Yani juga menyatakan mengingat ketersediaan tabung oksigen sangat dibutuhkan masyarakat saat ini, juga pembelian yang masih relatif sulit, untuk itu diharapkan pelaku industri atau sekolah SMK yang punya workshop ataupun bengkel diharap bersedia meminjamkan tabung oksigen yang mereka miliki.
“Mengingat ketersediaan oksigen medis dan tabung oksigen yang masih langkah, kami berharap pelaku industri maupun sekolah bisa bersedia meminjamkan tabung oksigennya,” paparnya.
Kemudian Bupati termuda sepanjang sejarah kabupaten Gresik ini menginstruksikan puskesmas untuk buka 24 jam jika ada puskesmas yang tutup tenaga medisnya dialihkan untuk membantu ke puskesmas yang masih buka sebab puskesmas menjadi rujukan pertama bagi masyarakat untuk penanganan Covid-19 ini.
“Jadi masyarakat tidak bingung terombang ambing lari kesana kesini untuk mencari rumah sakit. Dengan begitu puskesmas menjadi garda terdepan dalam penanganan covid-19 ini,” kata Gus Yani.***
