simple hit counter
Blambangan

Bentuk Kampung Inklusi, Dinsos Jatim-Banyuwangi Berdayakan Para Disabilitas

×

Bentuk Kampung Inklusi, Dinsos Jatim-Banyuwangi Berdayakan Para Disabilitas

Sebarkan artikel ini
PROGRAM REHABILITAS SOSIAL: Bupati Ipuk tinjau pelatihan kerja para penyandang disabilitas di Kecamatan Muncar. Foto/IST/Portalsurabaya.com
PROGRAM REHABILITAS SOSIAL: Bupati Ipuk tinjau pelatihan kerja para penyandang disabilitas di Kecamatan Muncar. Foto/IST/Portalsurabaya.com

PORTALSURABAYA.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Jatim dan Banyuwangi berkolaborasi membentuk kampung inklusi. Ini sebuah program rehabilitasi sosial berbasis kelompok bagi penyandang disabilitas.

Kampung inklusi, menyediakan layanan khusus untuk memberdayakan para penyandang disabilitas dengan pembekalan keterampilan terapan. Salah satunya melalui pelatihan yang digelar selama beberapa hari.

Materi pelatihan yang melibatkan 35 penyandang disabilitas ini cukup beragam. Mulai kerajinan bambu, aneka olahan ikan, alas kaki, hingga berkebun dengan teknik hidroponik.

Para peserta bebas memilih materi yang ia suka. Seperti Gianto misalnya. Seorang tuna daksa yang memilih mengikuti pelatihan menganyam bambu di Kecamatan Muncar.

“Masih kaku karena belum terbiasa. Harus hati-hati dan telaten biar hasilnya rapi,” ujar Gianto kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang melihat langsung proses pelatihan tersebut, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Program Jokowi, 124.000 Usaha Mikro Banyuwangi Terima BPUM Rp 1,2 Juta

Ipuk hadir bersama anggota DPRD Jatim, Zeiniye; Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Jatim, Sugiyono; dan Plt Kadinsos Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini.

“Sekarang kerjaan ojek lagi sepi, makanya cari keterampilan daripada bengong di rumah,” tutur Gianto yang mengaku tangan kanannya tak berfungsi normal akibat kecelakaan yang dialaminya beberapa tahun lalu.

“Kebetulan bambu mudah ditemui di sekitar rumah saya, ini akan jadi bekal saya membuat usaha sendiri,” sambungnya.

Peserta lain, Intan mengaku senang bisa mengikuti pelatihan menganyam bambu. Jari-jari kecilnya terlihat cukup terampil menganyam kerangka truntum — bahan dasar kerajinan bambu– sebelum dibentuk menjadi ethuk (tempat nasi).

Intan adalah seorang pelajar tuna rungu di SMP LB Cluring. “Menarik sekali, ini pertama saya belajar menganyam, apalagi baru belajar bisa langsung jadi, dan ternyata sudah ada yang langsung pesan 12 lusin,” kata Intan dengan bahasa isyarat.

Baca Juga: Tak Terdaftar DTKS, 3.000 Warga Banyuwangi Terima Sembako Kemensos 

Sementara Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Jatim, Sugiyono menjelaskan, jika program pelatihan ini untuk mendorong terbentuknya kampung inklusi, sebuah program rehabilitasi sosial berbasis kelompok bagi penyandang disabilitas.

Ini dia kampung inklusi yang dibentuk Dinsos Jatim dan Banyuwangi, tempat pelatihan bagi penyandang disabilitas. Foto/IST/Portalsurabaya.com
Ini dia kampung inklusi yang dibentuk Dinsos Jatim dan Banyuwangi, tempat pelatihan bagi penyandang disabilitas. Foto/IST/Portalsurabaya.com

“Kita bekali para penyandang disabilitas dengan berbagai keterampilan agar mereka lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi,” terang Sugiyono.

Untuk mendukung terwujudnya kampung inklusi di Banyuwangi, lanjut Sugiyono, Dinsos Jatim membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), salah satunya KSM Sekar Wangi di Kecamatan Muncar.

“Karya para disabilitas ini bisa dibeli. Caranya langsung menghubungi Ketua KSM Sekar Wangi di nomor 085258278399,” ungkapnya.

Promosikan Karya Para Disabilitas

Masih di tempat sama, Bupati Ipuk mengatakan akan terus mendorong berbagai pelatihan bagi para disabilitas. Bahkan, pihaknya berinisiatif akan membuka ruang pamer dan promosi karya para penyandang disabilitas di Banyuwangi.

Baca Juga: Terdampak PPKM! 48.965 Warga Banyuwangi Dapat Sembako dan Uang

“Kami akan terus mendorong Dinsos untuk berbuat hal yang sama, termasuk mendampingi pemasaran produk mereka” tandas Ipuk.

Selain itu, Ipuk juga akan memfasilitasi program pelatihan bersama Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi. “Kami akan upayakan untuk berkolaborasi bersama BLK. Sehingga teman-teman disabilitas ini bisa punya skill yang baik untuk bekal mereka membuka usaha,” ucapnya.

“Kami ingin para disabilitas di Banyuwangi bisa produktif dan sejahtera. Terima kasih atas dukungan dari Gubernur Jatim Ibu Khofifah dalam program ini,” harap Ipuk.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *