simple hit counter
Surabaya

1.400 Keluarga di Surabaya Menjadi Korban Corona, Nasib Anak-anaknya?

×

1.400 Keluarga di Surabaya Menjadi Korban Corona, Nasib Anak-anaknya?

Sebarkan artikel ini
PELUK KASIH SAYANG: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi didampingi istri memeluk salah seorang anak keluarga korban Covid-19. Foto/IST/Portalsurabaya.com
PELUK KASIH SAYANG: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi didampingi istri memeluk salah seorang anak keluarga korban Covid-19. Foto/IST/Portalsurabaya.com

PORTALSURABAYA.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kunjungi anak-anak dari keluarga korban Covid-19, dan akan melakukan intervensi masa depan mereka. Merujuk data Pemkot Surabaya, ada sekitar 1.400 keluarga yang meninggal karena virus mematikan tersebut.

Eri menyebut, dari jumlah tersebut, sekitar 600-an keluarga sudah disurvei Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A). Sementara sisanya, hingga saat ini Pemkot masih melakukan pendataan.

“Kita masih hitung berapa jumlah anaknya dari data 1.400 keluarga tadi. Dari situ kita bisa memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA,” kata Eri, Sabtu (21/8/2021).

Saat mengunjungi kediaman beberapa keluarga korban Covid-19, Eri yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Rini Indriyani dan Plt Kepala DP5A Surabaya, Antik Sugiharti itu mengaku, jika Pemkot akan membangun asrama untuk ditempati anak-anak tersebut, sehingga bisa memantau perkembangan mereka.

Baca Juga: Sampah Masker di Surabaya ‘Menggunung’, Capai 863,15 Kg Perbulan

Selain itu, Pemkot juga menjamin pendidikan mereka hingga jenjang perguruan tinggi, karena menurut Eri, anak-anak tersebut merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. “Makanya Pemkot akan berjuang untuk masa depan mereka,” katanya.

Meskipun tidak tinggal di asrama, Eri kembali menegaskan, Pemkot tetap akan menjamin pendidikan anak-anak korban Covid-19 tersebut.

“Kita akan jamin pendidikannya meski pun mereka tidak tinggal di asrama. Tidak hanya pendidikan saja, tapi bagaimana mereka semua akan mempunyai keterampilan agar dapat bersaing nantinya,” tegas Eri menjanjikan.

Kepada warga yang belum disurvei Pemkot, Eri juga berpesan agar mereka segera melaporkannya ke DP5A. Juga, bisa melalui lurah maupun camat di wilayahnya masing-masing untuk segera didata.

Baca Juga: Respons Pelajar SDN Airlangga 1 untuk ‘Surabaya Memanggil’: Ayo Berdonasi! 

“Kesejahteraan warga merupakan yang utama bagi saya. Sekarang waktunya Surabaya sejahtera,” tegasnya.

Gotong Royong Tinggalkan Egoisme

Oleh sebab itu, Eri mengajak seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.

“Inilah waktunya kita meletakkan egoisme kita, meletakkan jabatan kita, meletakkan kelompok-kelompok kita, bagaimana kita bisa bahu membahu, bagaimana kita gotong royong untuk masa depan mereka,” imbuhnya.

Sementara Plt Kepala DP5A Surabaya, Antik Sugiharti memastikan, bahwa hak-hak anak-anak itu, seperti hak pendidikan, pengasuhan, dan kesehatannya terpenuhi.

“Kita pastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya juga, mereka harus mendapatkan intervensi kesehatan,” kata Antik.

Baca Juga: Karena Pandemi Pembangunan di Surabaya Mati Suri, Sukadar: No.. No..! 

“Termasuk hak pengasuhan, seperti tadi yag disampaikan Pak Wali Kota, mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi, menjaga. Kalau tidak, maka Pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal,” sambungnya.

Jika ada warga Surabaya yang ingin membantu, lanjut Antik lagi, dan bahkan ingin menjadi orang tua asuh untuk anak-anak itu, mereka dapat langsung ke kantor DP5A. Mereka bisa menghubungi call center 112, juga bisa menghubungi hotline kami di nomor 08113345303,” tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *